Thursday, June 11, 2009

oppurtunity cost dan scarcity

posting kali ini mau berlagak dengan bahasa ekonomi, sesuai dengan pemikiran gue dengan teman senasib, marietta, untuk berlagak senajis najisnya menerapkan ilmu ilmu ekonomi dalam perbincangan dan keseharian kami. sebagaimana ingin menunjukkan siswa penabur sejati yang menerapkan pembelajarannya (hueeeeek -____-")

hmmmmm bete nih liat foto dan blog anak anak yang pada live in. gue memiliki kesempatan emas (lebay) tanpa susah payah harus daftar lagi (karena saya osis) bersaing dengan ratusan anak lain ya mau ikut live in. cuma 35 anak yang terpilih loh! tapi karena olimpiade jadi gabisa ikut. padahal tahun ini terakhir gue boleh ikut, taun lalu gue gagal buat ikut, huh -_-"

gue aja udah merasakan kebersamaan live in pas prepare hari terakhir (gue harus tetap membantu di sekolah) kita nyanyi segila gilanya, gosip bareng, gaada deh tuh kelas dua atau kelas satu, semuanya melebur deh, asik banget. dalem hati sepanjang hari itu, hati gue bilang (ehem) "gue harus siap siap nih kehilangan satu momen sma gue"
ini kalo dalam ilmu ekonomi namanya opportunity cost, pilihan yang dikorbankan karena memilih pilihan lain (zzz).

ngebantu orang itu rasanya sebuah hal yang menyenangkan, ada sensasinya. apalagi kalo lo harus usaha dulu buat bantu mereka, menurut gue itu salah satu pengalaman terbaik. ikut olimpiade juga sebuah pengalaman terbaik, gue ketemu temen temen baru. dua2nya emang bagus, huh tapi harus ada yang dikorbanin, dan sekolah memilih live in, huaaaah.
kalo dalam ilmu ekonomi ini namanya scarcity, keinginan manusia itu banyak tapi alat pemenuhan kebutuhannya tuh terbatas (zzz), dalam masalah gue terjadi kelangkaan waktu.

tai kucing ah

TEMAN TEMAN LIVE IN BENERAN DEH, SAAT INI GUE AKAN MENANGIS!
bye

No comments:

Post a Comment