Sunday, March 22, 2009

mengganggu mengusik terganggu terusik

sulit dihapus
berkali kali ku coba
tetap saja
tertoreh amat jelas
menjadi luka yang perih
bagai ditetesi cuka
atau mungkin disiram
ya disiram!

semakin ku berusaha
malah semakin diingat
lelah ya seperti ini
tak berdaya aku

tak melihat
hati berteriak dan pilu
menatap sedetik
ciut, diam
dan hatiku
ya tetap pilu

memori itu
bagai sebuah narasi indah
tak terlupa
bisakah diulang lagi?
sambil menyanyikan lagu kesukaan
ditemani kelam malam
berbicara pelan, takut di dengar ayah
dan ku kan menjawab ya
janji

ah teringat lagi kan
mengusik sekali
sudah lama
bumi pun telah menua
tetap saja
tak kunjung kering luka itu
bagai borok busuk
yang baunya menusuk, mengganggu
terlalu mengganggu
sial

1 comment: