Wednesday, April 8, 2009

Jalan dan Suara

Baru saja kulewati jalan itu
Hanya aku
Bersama gelap malam yang tak bersuara
Setapak demi setapak

Ku kira akan sepi
Nyatanya tidak
Berisik sekali
Tapi mengapa tidak ada orang yang bangun dari lelapnya?

Apa aku yang kurang waras?
Sepertinya begitu sih
Hatiku menyetel televis bervolume tinggi di batinku
Menampilkan drama tentang kenangan hidupku

Aku memaksanya untuk mematikannya
Namun, hatiku berkepala batu
Ia makin menyiksa telingaku
Sialan pikirku

Baru saja kulewati jalan itu
Ku harap otakku tidak lari karena suara menyebalkan itu
Aku hanya ingin berjalan tenang
Setapak demi setapak

8 April 2009, 10.20
setelah melewati jalan itu dan merindu pada akhirnya

1 comment: